Kerinduan


Aku tersenyum kepada nya, jujur aku berharap Haikal yang ada di depan mata ku adalah kakak kandung ku yang sudah lama berpisah,…
“Syfa.. kamu Syfa..” ucap nya dan mendekat dengan ku dan memeluk ku erat
“kamu Syfa adik kakak kan. Kamu kemana aja, kakak nyariin kamu. Kakak rindu ama kamu. “
Mendengar ucapan itu aku terdiam, aku masih tak percaya, bahwa yang memeluk ku sekarang adalah kakak ku yang 10 tahun lamanya tak pernah ku lihat lagi rupanya..
“kak Haikal, apa kakak yakin Syfa ini adik kakak?’ Tanya Raya
“Ia Ya, kakak yakin banget. Karna wajah nya dan tanda di tangan  nya sama dengan adik kakak Syfa. “ penjelasan nya membuat ku tercengang sedikit demi sedikit aku mulai mempercayai kalau yang di hadapan ku adalah kakak ku Haikal.
“Syfa akhirnya kita ketemu lagi, kakak seneng banget. “
“Kak Haikal. Apa bener kakak adalah kakak Syfa sepuluh tahun yang lalu.” Ucap ku dengan nada gemetar.
“ia Fa, ni kakak.. “ dia masih memeluk ku dan menangis, aku pun tak bisa menahan tangis ku saat itu..
“ini hadiah terindah yang diberikan Tuhan sama kakak, bisa bertemu dengan kamu lagi. “
“mana kak Deniq kak, ?” Tanya ku
Ia melepaskan pelukan nya…
“kakak juga gak tau, semenjak kakak di berikan kepada keluarga ini kak Deniq tak pernah sekalipun menjenguk kakak. Kakak juga rindu dengan kak Deniq walaupun dia pernah mencampakkan kita. “
“Syfa bener-bener kangen ama kak Deniq kak.” Keluh ku dan memeluk kak Haikal untuk melepaskan kerinduan ku kepadanya.
Malam itu aku habiskan untuk melepaskan rindu ku kepada kak Haikal. Banyak cerita masa lalu yang terucap dibiibir kami berdua, aku senang bisa bertemu dengan kakak ku, walau aku sangat ingin bertemu dengan kak Deniq dan kami bertiga kembali seperti dulu lagi.
“Syfa besok kita jalan-jalan ya. Ntar kakak jemput kamu. “
“ia kak, Syfa tunggu.”
“gue ikut juga kan.. “  pinta Raya
“oh,, iya ternyata ada temen gue, ia loe ikut kok Ya, kan karna loe juga gue bisa ketemu ama kakak gue.”
Aku menceritakan kabar gembira ku kepada ibu angkat ku, ia senang mendengar kalau aku sudah bisa bertemu dengan kakak ku dan ia juga berdoa kami bisa bertemu dengan kak Deniq.
“Ma, aku pergi ama kak Haikal ya?”
“ia, kamu hati-hati ya,, “
“tante saya ajak Syfa jalan-jalan ya. Mau melepas rindu dengan ia.” Pamit kak Haikal
“ya, kalian hati-hati ya. “
Kami bertiga menghabiskan waktu bersama,…
“kak, Syfa ke seberang bentar ya.” Pamit ku
“ya udah kamu hati-hati ya. Kakak ama Raya nunggu disini.”
Aku mengangguk dan melangkahkan kaki ke seberang jalan tempat menjual eskrim, saat ingin kembali ke tempat Raya dan kak Haikal aku tak melihat jalan.
“Awass,, “ sebuah dorongan keras menolak ku lagi ke tepi jalan
“Syfaaaa.. “ teriak kak Haikal dari seberang jalan
Aku kaget ada seseorang yang menolong ku dan dia yang tertabrak mobil. Dalam keadaan cemas aku menghampiri orang yang menolong ku, tak jauh dari ku.
“Kak, kakak gak kenapa-napa kan?” Tanya ku dengan nada yang menggigil
“Syfa.. maafin kakak ya. “ ia mengucapkan kata-kata itu perlahan dan langsung tak saadarkan diri.

apa yang akan terjadi selanjutnya? siapakah yang menolong Syfa? 

yuk baca lanjutan kisah nya di update'an berikut nya...  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Genei Ryodan

Nobunaga Hazama